Relawan Jadi Garda Depan, Pemkab Bartim Latih 200 Warga Cegah Kebakaran Sejak Dini

Bupati Bartim M.Yamin, ketika menyampaikan sambutan dalam pembukaan Simulasi dan Sosialisasi Pembinaan REDKAR, di Halaman Kantor Bupati Bartim, Kamis (7/872025).

TAMIANG LAYANG – Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-DAMKAR) melatih ratusan relawan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan penanggulangan kebakaran sejak dini. Kegiatan simulasi dan sosialisasi bertajuk Pembinaan Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) Tahun 2025 ini digelar di Halaman Kantor Bupati Bartim, Kamis (7/8/2025).

Acara dibuka langsung oleh Bupati Barito Timur, M. Yamin, dan dihadiri perwakilan dari Direktorat Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi atas pelatihan yang dinilai sangat strategis dalam membangun budaya siaga dan mitigasi kebakaran di masyarakat. Menurutnya, penanggulangan kebakaran bukan semata tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh elemen masyarakat.

“Relawan adalah garda terdepan saat terjadi kebakaran. Mereka harus terlatih, tanggap, dan menjadi agen edukasi di lingkungannya,” tegas Bupati.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di musim kemarau dan menghentikan kebiasaan membuka lahan dengan cara membakar. Koordinasi lintas level dari desa hingga kabupaten pun ditekankan sebagai kunci pencegahan.

Sebagai bentuk perlindungan, Pemkab Bartim juga akan mendorong para relawan terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan dengan biaya ditanggung pemerintah daerah.

Kepala Pelaksana BPBD-DAMKAR Bartim, Ahmad Gazali, ketika menyampaikan lapaoran dalam pembukaan Simulasi dan Sosialisasi Pembinaan REDKAR, di Halaman Kantor Bupati Bartim, Kamis (7/872025).

Kepala Pelaksana BPBD-DAMKAR Bartim, Ahmad Gazali, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program kerja pemadam kebakaran tahun 2025, berdasarkan Permendagri Nomor 114 Tahun 2018, Keputusan Mendagri Nomor 364.1-306 Tahun 2020, dan Perbup Bartim Nomor 180/21/HUK/2024.

Pelatihan terbagi dalam dua bagian. Pertama, simulasi lapangan diikuti 200 relawan dari 100 desa dan 3 kelurahan. Materi meliputi praktik penggunaan APAR, teknik pemadaman api dengan karung basah, penanganan tabung gas, hingga ketangkasan menggunakan mobil damkar dan alat portabel.

Kedua, sosialisasi yang diikuti 123 peserta terdiri dari camat, kepala desa, lurah, dan Kasi Trantib. Materi mencakup regulasi daerah, pendataan relawan, serta program pembinaan dari pemerintah provinsi dan pusat.

“Kami ingin para relawan tidak hanya memahami penyebab dan pencegahan kebakaran, tapi juga terampil menggunakan alat pemadam dan siap bertindak cepat saat darurat,” ujar Ahmad Gazali.

Ia berharap kegiatan ini menjadi momentum memperkuat sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang aman, siaga, dan tanggap terhadap kebakaran. (ist)

 1,845 total,  1,845 kali dibaca hari ini

Warta Terkait

Leave a Comment

4 × 3 =